Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the happy-elementor-addons domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/hmsftuhc/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the premium-addons-for-elementor domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/hmsftuhc/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the tpebl domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/hmsftuhc/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
PROGRESIF #4 (Proaktif terhadap Stigma dan Isu secara Interaktif) – HMS FT-UH
ARTIKEL,  KETUA I,  PROGRAM KERJA

PROGRESIF #4 (Proaktif terhadap Stigma dan Isu secara Interaktif)

Tema Kajian : “KOLABORASI DAN KOMUNIKASI DALAM MENCAPAI SINERGITAS DAN KESUKSESAN ORGANISASI”

Pemateri : Kanda Andi Muhammad Idzam Algifarie, S.T

Kamis, 21 Maret 2024

Manusia pada hakikatnya merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bergantung pada manusia lain, sebagai mahasiswa teknik sipil yang akan keluar dan bekerja di lapangan kita juga tidak dapat bekerja sendiri, dalam membuat infrastruktur hebat berdiri kokoh di atas tanah dibutuhkan kolaborasi berbagai macam stackholder dalam pelaksanaanya, bekerja dengan orang lain terkadang bukan menjadi hal yang mudah karena setiap orang memiliki preferensi berbeda beda akan sesuatu beberapa orang nyaman berkerja dalam tim namun beberapa lainnya senang melakukan segala sesuatu sendiri, kedua budaya kerja ini memiliki kelebihannya masing masing. Bekerja sendiri (budaya individualis) cenderung lebih efisien, tidak perlu berkoordinasi, tidak perlu mendengar, memahami dan menyesuaikan pendapat dengan orang lain, juga tidak perlu menunggu progres anggota lain, dalam hal ini seluruh kontrol berada ditangan kita. Sedangkan untuk bekerja dalam tim (budaya kolaboratif) membuat pandangan lebih luas akan sesuatu, banyaknya “kepala” dalam tim membuat kita dapat mengesplorasi berbagai ide dan solusi untuk setiap masalah, Sumber daya dalam tim bisa membuat pekerjaan lebih cepat selesai dan secara tidak langsung dapat menjadi ajang untuk meningkatkan sosial skill. Bekerja sendiri maupun dalam tim memiliki plus dan minusnya, namun perlu di akui bahwa sumber daya menentukan skala pekerjaan yang bisa dilakukan.

Kerjasama antara orang orang dalam menyelesaikan tugas dapat membuat pekerjaan lebih Optimal. Tim yang bekerja dengan efektif dapat mencapai tujuan secara efisien, inovatif, dan produktif. Namun, membangun tim yang sukses bukanlah hal yang mudah, terutama dalam lingkungan yang kompleks dan beragam seperti yang kita hadapi saat ini. Salah satu kunci utama untuk mencapai keberhasilan tim adalah melalui komunikasi dan kolaborasi yang efektif. Apa Sebenarnya Kolaborasi Itu?

 Kolaborasi jadi salah satu elemen paling dasar dan sebaiknya dikuasai oleh setiap individu. Kolaborasi merujuk pada kerja sama antara individu atau kelompok dengan tujuan mencapai hasil yang lebih baik daripada yang dapat dicapai secara individu. Kolaborasi artinya menyatukan beberapa orang dengan berbagai pemikiran dan sudut pandang, dengan berbagai watak dan kepribadian. Berbagai perbedaan dalam tim inilah yang terkadang menjadi tantangan, selanjutnya yang menjadi pertanyaan, Bagaiamana Mengatasi Perbedaan yang terjadi dalam kelompok? Kunci agar perbedaan tidak bermuara pada konflik dan perpecahan adalah Komunikasi. Lingkungan Kolaboratif tumbuh subur ketika ruang ruang komunikasi dibuka lebar, sebagai seorang mahasiswa budaya kolaborasi ini sering di implementasikan dalam kehidupan kampus, misalnya dalam kelompok tugas/lab, dan dalam ranah organisasi sendiri dalam hal ini HMS FT-UH praktik kolaborasi terjadi dalam kepanitiaan dan/atau timwork hingga kepengurusan.

Dalam konteks kepanitiaan dan/atau timwork, Setiap anggota perlu saling berbagi informasi, pembaharuan, dan ide-ide untuk memastikan tiap anggota memiliki pemahaman yang jelas tentang progres dan tujuan yang harus dicapai. Dalam konteks kepengurusan, setiap personalia pengurus perlu berkolaborasi dan menjalin komunikasi rutin (baik secara formal melalui rapat-rapat atau informal) untuk menjaga kestabilan kinerja organisasi dan terhindar dari kesalahan penafsiran/misinformasi. Faktor apa lagi yang berperan dalam Kolaborasi? Selain komunikasi ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi hubungan dalam proses kolaborasi diantaranya adalah solidaritas dan loyalitas, 2 pilar ini turut berperan penting dalam pelaksanaan proses kolaborasi, kolaborasi yang dilandasi oleh hubungan saling percaya dan komitmen yang kuat dapat membawa tim mecapai sinergitas dan kesuksesan.

Komentar Dinonaktifkan pada PROGRESIF #4 (Proaktif terhadap Stigma dan Isu secara Interaktif)