Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the happy-elementor-addons domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/hmsftuhc/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the premium-addons-for-elementor domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/hmsftuhc/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the tpebl domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/hmsftuhc/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
PERSPEKTIF #1 – HMS FT-UH
KETUA I,  PROGRAM KERJA

PERSPEKTIF #1

Idealisme, menurut KBBI adalah hidup atau berusaha hidup menurut cita-cita, menurut patokan yang dianggap sempurna. Pada dasarnya, idealisme merupakan sebuah cita-cita atau sebuah pegangan hidup seorang mahasiswa. Idealisme memiliki makna yang relative tergantung sudut pandang masing-masing. Idealisme adalah sebuah pemikiran yang diagung-agungkan oleh seorang individu dan tidak bisa dipaksakan serta dihakimi oleh orang lain.

Idealisme, menurut KBBI adalah hidup atau berusaha hidup menurut cita-cita, menurut patokan yang dianggap sempurna. Pada dasarnya, idealisme merupakan sebuah cita-cita atau sebuah pegangan hidup seorang mahasiswa. Idealisme memiliki makna yang relative tergantung sudut pandang masing-masing. Idealisme adalah sebuah pemikiran yang diagung-agungkan oleh seorang individu dan tidak bisa dipaksakan serta dihakimi oleh orang lain.

Jika berbicara tentang idealisme secara umum, idealisme bukan hanya mengarah pada personal atau individu seseorang mahasiswa, tapi idealisme atau cita-cita atau pemikiran yang harusnya dimiliki dan dipertahankan oleh seorang mahasiswa dimana jika dilihat secara objektif, adalah Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian kepada masyarakat. Berangkat dari Tri Dharma Perguruan Tinggi inilah yang nantinya juga akan menjabarkan dari peran dan fungsi mahasiswa, yaitu agent of change, social control, iron stock, moral force, dan guardian of value. Tri Dharma Perguruan Tinggi harus betul-betul dipahami oleh mahasiswa karena merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa. Jika melihat dari kondisi sekarang, perilaku mahasiswa mulai mengarah hanya pada kepentingan individunya dan mulai melupakan peran dan fungsinya sebagai mahasiswa. Padahal jika ditinjau dari posisi mahasiswa dalam lingkungan masyarakat, posisi mahasiswa sebagai kaum intelektual berada ditengah antara kaum elite atau pemerintah dan masyarakat. Dimana salah satu peran mahasiswa sebagai penghubung antara masyarakat dan pemerintah, dalam hal ini mahasiswa berperan dalam menyampaikan aspirasi masyarakat kepada kaum elite. Disamping itu, mahasiswa dianggap idealis, dan idealismenya mengarah ke pengabdian masyarakat, yang berarti semua hal yang diperjuangkan oleh mahasiswa adalah untuk kepentingan masyarakat, karena mahasiswa dianggap memiliki sudut pandang atau pemikiran yang objektif. Sehingga, idealisme yang paling ideal untuk mahasiswa adalah yang selalu mengarah pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, karena Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan tiga pilar pola pikir yang menjadi kewajiban bagi mahasiswa. Selain itu, mahasiswa dianggap sebagai kaum intelektual yang tidak ditunggangi oleh apa pun entah itu kepentingan pemerintah maupun pribadinya. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan harus mempunyai idealisme atau pemikiran dan cita-cita yang besar. Sehingga, timbullah pertanyaan Bagaimanakah mempertahankan idealisme yang dimiliki oleh seorang mahasiswa?

Salah satu cara untuk mempertahankan idealisme adalah dengan cara tidak berkompromi dengan apapun faktor dari luar yang dapat membuat seorang mahasiswa goyah. Contohnya seperti tidak berkompromi dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, seorang mahasiswa seharusnya tidak berkompromi dengan Pendidikan, tidak berkompromi dengan penelitian yang dilakukannya, begitu pula tidak berkompromi dengan pengabdiannya kepada masyarakat. Tidak berkompromi yang dimaksudkan disini yaitu tidak mudah goyah dari apa yang sudah menjadi keyakinan atau idealisme yang dimiliki. Karena ketika satu kali idealisme seorang mahasiswa goyah dan berkompromi dengan hal-hal yang dapat meruntuhkan idealismenya tersebut, maka kedepannya idealisme atau keyakinan yang dimilikinya akan lebih mudah goyah. Seperti yang dikatakan oleh Tan Malaka yaitu “Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh Pemuda. Sehingga, diharapkan dari pemuda atau mahasiswa bisa lebih mengetahui dan menjalankan peran dan fungsinya sebagai mahasiswa dan juga yang ada pada Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Seorang mahasiswa yang mempunyai idealisme dan dapat mempertahankan idealismenya merupakan salah satu ciri mahasiswa ideal. Apa makna mahasiswa ideal yang sebenarnya? Dalam memaknai Mahasiswa ideal, setiap individu memiliki pandangan berbeda-beda tergantung dari sudut pandangnya masing-masing karena berangkat dari pemikiran masing-masing individu tersebut. Namun, pada dasarnya mahasiswa ideal adalah mahasiswa yang mempunyai pemikiran atau gagasan yang objektif yang dapat menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan baik dan juga menjalankan peran dan fungsinya sebagai mahasiswa sebagaimana mestinya. Dikatakan ideal apabila seorang mahasiswa dapat melakukan pengabdian dan tidak melupakan pendidikannya, baik pengabdian terhadap masyarakat maupun pengabdian terhadap lembaga. Oleh karena itu, mahasiswa ideal dikatakan ideal apabila dapat menyelaraskan antara pengabdiannya dan juga pendidikannya, karena kedua hal tersebut sama pentingnya. Mahasiswa ideal juga merupakan mahasiswa yang mampu membaca situasi dengan baik dan juga berani mengambil tanggung jawab atas apa yang dilakukannya.

 

Komentar Dinonaktifkan pada PERSPEKTIF #1