PERSPEKTIF #7
DINAMIKA PERIODE 2021/2022
Pada kegiatan PERSPEKTIF 7 kali ini membahas tentang Dinamika Periode 2021/2022 dan bagaimana lika-liku yang terjadi selama satu periode kepengurusan. Berbicara mengenai dinamika, apa sebenarnya dinamika? Dinamika adalah suatu pergerakan, baik itu gerakan naik maupun turun. Dengan kata lain, apabila berbicara mengenai dinamika kepengurusan pastinya berbicara mengenai lika-liku yang terjadi dalam menjalankan setiap program kerja, jobdesc, maupun kebijakan-kebijakan ketua umum BE HMS FT-UH. Dalam periode kepengurusan 2021/2022 ada 2 program kerja yang diadakan Kembali pada periode ini yaitu Civil Book Fair dan Field Trip. Jika berbicara mengenai dinamika kepengurusan, pastinya juga berhubungan dengan tantangan-tantangan yang dihadapi dari setiap periode. Setiap periode kepengurusan tentunya memiliki tantangan-tantangan yang berbeda-beda tiap periodenya. Pada periode kepengurusan 2021/2022 memiliki tantangan yang baru, salah satunya yaitu perpindahan sekretariat. Selama HMS FT-UH pindah di Kabupaten Gowa, baru di periode ini adanya perpindahan sekretariat, yang awalnya berada di Lantai 3 Gedung Departemen Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin pindah ke Lantai 1 Gedung Center Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
Pada dasarnya, perlu diperhatikan oleh kader-kader calon pengurus mengenai dinamika kepengurusan periode ini, agar dapat memepersiapkan bagaimana grand design kepengurusan periode selanjutnya dan juga bagaimana agar kesalahan-kesalahan yang terjadi di periode ini tidak terulang lagi di kepengurusan periode selanjutnya. Masih ada tahapan yang harus dilewati oleh calon pengurus sebelum menjadi pengurus di periode selanjutnya, yaitu calon pengurus masih harus melewati Musyawarah Mahasiswa Sipil (MMS) nantinya. Satu hal yang perlu diketahui untuk calon pengurus ketika menjadi pengurus bukan lagi persoalan gengsi yang harus diutamakan, bukan juga perkara ego yang harus dimenangkan, melainkan bagaimana saran-saran dari anggota HMS FT-UH yang harusnya dipikirkan. Begitu pula terkait pengambilan keputusan, bagaimana cara mengatasi masalah, bagaimana cara menyikapi masalah tersebut, dan tantangan-tantangan lainnya yang akan dihadapi ketika mengurus nantinya. Hal tersebut telah dibahas dalam LKMM-TD maupun LKMM-TM dan hal itu juga yang perlu diperhatikan lebih lanjut oleh calon pengurus yang nantinya akan menjadi pemegang tongkat estafet kepengurusan HMS FT-UH. Setiap keputusan yang diambil pastinya ada pro dan kontra, tetapi dikembalikan lagi pada pemimpinnya. Jadi persoalan menjadi pemimpin, tidak hanya dilihat dari pengambilan keputusannya, namun juga bagaimana mempertanggungjawabkan keputusan yang telah diambil. Pastinya ada alasan dari setiap keputusan-keputusan yang telah diambil.
Saran-saran untuk calon-calon pengurus periode kedepan yaitu Angkatan 2020 dan Angkatan 2021 adalah menjadi pemimpin bukanlah sesuatu yang mudah dan bukan juga menjadi sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Pemimpin berarti melayani, bertanggung jawab, etos kerja, dan juga keikhlasan. Bagaimana caranya calon pengurus periode selanjutnya untuk menggabungkan semuanya, bagaimana caranya menurunkan ego dan gengsi untuk HMS FT-UH yang lebih baik. Kanda-kanda senior juga selalu mengatakan bahwa ketika mengurus jangan pernah membawa perasaan, karena perihal menjadi pemimpin dan menjadi pengurus nantinya merupakan orang-orang terpilih yang harusnya bisa mewakili angkatannya demi mengembangkan HMS FT-UH. Baik itu menjadi pejabat teras, ketua teamwork, ketua panitia maupun penanggungjawab program kerja. Jadi dengan kata lain, yang ingin menjadi ketua Lembaga kedepannya harus bisa bertanggung jawab dan memperbaiki niat serta alasannya untuk menjadi seorang ketua Lembaga, jauhkan alasan ingin menjadi ketua Lembaga atau pengurus karena ingin dikenal banyak orang, mengejar popularitas, mencari nama, dan juga mencari relasi, karena ketika hal tersebut tidak tercapai akan berakhir dengan kekecewaan. Untuk menjadi ketua Lembaga atau pengurus HMS FT-UH bukan suatu hal yang sangat dibanggakan, yang menjadi satu kebanggaan adalah kita masih ada sampai disini untuk HMS FT-UH. Selain itu, diharapkan juga untuk calon-calon pengurus yang nantinya akan menjadi penerus dan melanjutkan tongkat estafet kepengurusan untuk menurunkan yang baik-baik dari periode ini ke adik-adik nantinya dan hilangkan yang buruk-buruk dan yang negatif dari kepengurusan periode ini agar terciptanya pengembangan terhadap HMS FT-UH yang lebih baik lagi.
Kemudian, hal yang perlu diperhatikan atau yang perlu dipersiapkan dalam Menyusun grand design kepengurusan adalah mempersiapkan dengan matang orang-orang yang nantinya akan mengisi dan menjadi pengurus, dan orang-orang yang akan menjadi pengurus nantinya harus mempersiapkan dirinya. Ketua Umum BE HMS FT-UH Periode 2021/2022 menyarankan apabila ingin Menyusun grand design kepengurusan harus didiskusikan dan dirembukkan oleh 2 angkatan yang merupakan calon pengurus yaitu Angkatan 2020 dan Angkatan 2021, perlu untuk mendiskusikan bagaimana nantinya kepengurusan periode kedepannya akan berjalan, metode apa yang akan digunakan, bagaimana caranya pola pengkaderan, dan pewadahan untuk anggota HMS FT-UH nantinya, dan bagaimana Menyusun program-program kerja yang dapat mewadahi semua anggota HMS FT-UH tanpa terkecuali. Dalam Menyusun program kerja juga tidak harus program kerja yang ada di periode ini ada juga di periode selanjutnya. Satu hal yang perlu diperhatikan untuk calon pengurus adalah buatlah program kerja yang progresif pada pembaruan dan tidak monoton, dan jangan terus terpatron dari periode sebelumnya, perbaiki yang bisa diperbaiki untuk periode selanjutnya. Perlu juga diperhatikan ketika menjadi pengurus HMS FT-UH di Periode selanjutnya adalah pengurus harus bersinergi satu sama lain dengan etos kerja yang baik dalam menjalankan setiap program-program kerja nantinya.