52 Tahun, HMS FT-UH Tanam Ratusan Mangrove
Bertepatan dengan hari jadi yang ke-52 tahun, HMS FT-UH menanam ratusan tanaman Mangrove dalam kegiatan Civil Save Mangrove. Kegiatan ini merupakan program kerja dari Kelompok Khusus Forum Studi Interaksi Lingkungan (Fosil). Aksi menanam mangrove ini dilakukan selama sehari di Kecamatan Lantebung, Makassar.
Mengapa memilih tanam mangrove?
CSM adalah program peduli lingkungan dari Himpunan Mahasiswa Sipil FT-UH. Diinisiasi oleh Kelompok khusus bidang pelestarian lingkungan melihat kuantitas komunitas mangrove yang terus menurun setiap tahunnya. Kehancuran hutan mangrove berkisar 0,7% pertahun (Natsir Nessa, 2013). Sedemikian merosotnya, data Wetlands Internasional menyebutkan bahwa luas hutan mangrove di Indonesia tinggal sekitar 1,5 jt ha. Padahal luas hutan mangrove pada tahun 1982 diperkirakan 4,25 jt ha. Ini merupakan indikator terancamnya hutan mangrove di pesisir Indonesia. Sehingga, dapat dikatakan hal ini merupakan isu lingkungan strategis yang perlu dikaji dan perlu dilakukan aksi sebagai bentuk realisasinya.
Mengapa memilih lokasi di Kawasan Lantebung?
Selain karena berlokasi di Makassar sehingga mudah dijangkau, lokasi penanaman juga berdekatan dengan salah satu kantor instansi konservasi tanaman Mangrove yang diharapkan dapat memelihara dan menjaga kelestarian bibit mangrove yang telah ditanam. Selain itu, kawasan pesisirnya menuniang untuk ditanami Mangrove.
Penanaman 500-an Mangrove di Kecamatan Lantebung, Makassar
Seberapa penting peranan Mangrove untuk lingkungan sekitarnya?
Tanaman Mangrove adalah tanaman yang tahan terhadap berbagai gangguan ataupun tekanan lingkungan. Tanaman ini mempunyai peranan ekologis yg penting, antara lain; sebagai jalur hijau di sepanjang pantai, sebagai pemecah gelombang alami, melindungi kawasan yang berada dibelakangnya dari ancaman abrasi, serta meminimalisir terjadinya intrusi air laut.
Civil Save Mangrove dirangkaian dengan Dies Natalis 52 HMS FT-UH
By: Fosil HMS FT UH Periode 2015/2016
Imam Aprianto.